Lebaran 2014 : Vacation Ke Pulau Sempu

12:49 PM


 Libur lebaran merupakan satu-satunya moment yang bisa diandalkan untuk bervacation. Hanya di awal bulan syawal tersebut lah para pemburu uang atau pemburu ilmu seperti kami mendapat jatah libur lebih dari 48 jam. Sangat sayang andai moment emas seperti itu dilewatkan dengan hanya bercanda di dalam kota.


Libur lebaran tahun 2012, seusai halal bihalal dengan sanak family, kami (saya, dan 3 teman saya) menuju kota kental budaya jawa, Yogyakarta. Saya ceritakan sedikit. Di sana kami tak begitu lama, hanya 2 hari semalam. Dengan saku yang ada batas, kami berkeliling hanya di pantai parantritis, dan destination wajib jika sudah menginjak tanah Yogyakarta, pasar Malioboro.



Parangtritis merupakan pantai dengan pesona yang indah. Deburan ombaknya masih deras, tinggi dan kadang berbahaya. Namun waktu kami mendatangi pantai tersebut, kebetulan ombak pantai sedang surut. Beruntunglah kami. Banyak yang menyarankan andai berkunjung ke pantai parangtritis hindari warna hijau karena mitosnya warna hijau adalah warna yang disukai nyi roro kidul, ratunya pantai selatan. Jadi kalau ada yang memakai warna hijau ia akan dibawa menuju ke istananya. Katanya sih...



Tahun 2013, seingat saya pada tahun tersebut kami berwisata ke pacitan, tepatnya pantai klayar. Pantai klayar merupakan pantai yang cukup terkenal, bisa dibilang icon nya wisata alam di Pacitan. Dulu pantai ini bisa mengeluarkan bunyi seperti suling jika ombaknya menabrak salah satu tebing yang ada di bibir pantai tersebut. Namun sekarang sudah enggak. Entah lah, saya gak tau penyebabnya apa, mungkin bang haji Rhoma Irama bisa menjelaskan kepada kalian.




Pantai klayar cukup ramai pengunjung, wajar sih view yang ditawarkan oleh pantai ini memang indah, ombaknya cukup besar, bibir pantai dihiasi oleh tebing-tebing yang tinggi. Terlihat begitu mempesona. Rugi memang andai ke Pacitan gak nyoba ke pantai klayar.


Di tahun 2014 ini, tujuan kami adalah malang. Dan tetap memilih pantai sebagai objek wisata. Di malang memang banyak pantai yang menawarkan pesona keindahan tak biasa. Ada Goa Cina, Bajul Mati, Pantai Tamban dll, namun kami lebih memilih pulau sempu.

Sebenarnya kali ini merupakan kedua kalinya kami ke sini, dulu pernah namun hanya melihat dari atas perahu, tidak menjamahnya. Karena kami sedikit kecewa dengan akomodasi serta kelengkapan tempat wisata buat pengunjungnya. Intinya tak sesuai dengan rencana.

Nah, kali ini berhubung ada kesempatan untuk bervacation kami mendatangi kembali pulau sempu tersebut. Kami menantang pulau kecil itu apakah mampu memberi kami view yang gak kalah dengan pantai-pantai yang pernah kami kunjungi.

Jika dilihat dari jaraknya, pulau sempu terbilang jauh. Butuh waktu sekitar 6 jam dari Surabaya sampai di pelabuhan sendang biru. Andai jalan tidak macet, mungkin tak sampai begitu. Jika pakai sepeda motor, hati-hati waktu sudah menuju tanjakan, jalannya mulus namun tikungannya ekstrem. Kira-kira butuh waktu sekitar 2 jam untuk melewati jalan tanjakan tersebut hingga sampai ke sendang biru.


Dari sendang biru harus menyewa perahu nelayan, dengan harga Rp. 100.000 per-perahu (harga bisa berubah-ubah terserah pemilik perahu), perahu muat untuk 10 orang. Dan bisa gabungan dengan wisatawan lain andai rombongan kalian tak sampai 10. Gak enaknya jika bergabung dengan wisatawan lain adalah waktu penjemputan yang harus disamakan, padahal lama kelilingnya kan beda-beda.

Sampai di pelabuhan sendang biru, charger lah perut dengan makanan berat agar tak lemas saat di pulau sempu, jangan cuma smartphone saja yang dicharger. Lagi pula di pulau sempu tak ada warung. Boro-boro warung, jalan aspalan saja nihil.

Kami pun melakukan proses charger perut tersebut. Lumayan hitung-hitung agar tidak lapar meski tak kenyang.

Sumpah ini bukan sponsor
Sehabis itu, kami menyewa perahu dengan harga yang sudah saya jelaskan tadi. Itu harga distro, tak bisa ditawar. Kami cuma berempat, alhasil kami pun bergabung dengan wisatawan lain. Tentu dengan konsekuensi, waktu pulang yang harus disamakan.

Selfie everywhere :)


Pulau sempu yang saya lihat dulu sangat kecil, ternyata cukup luas. Waktu menginjak pantai di pulau sempu yang menghadap ke pulau lain, kita bisa pindah ke pantai yang menghadap ke pelabuhan sendang biru. Namun untuk pindah-pindah pantai, kami harus melewati hutan yang agak membahayakan. Maklum baru pertama soalnya.


btw, aku yang motret

 Dalam hutan belantara itu, ada juga puing-puing keindahan yang tersisa. Ada semacam mata air yang keluar dari tanah. Berbentuk bundar, kecil, dan airnya agak keruh. Entah mungkin karena ada wisatawan lain yang mengotorinya, atau memang airnya yang keruh. Karena saya tak bisa menjelaskan ini apa, jadi lihat saja fotonya berikut :

ini pun aku yang motret
View yang diberikan dua pantai yang kami jamah dari pulau sempu, agaknya cukup memuaskan. Sangat Indah, dan andai saya diberi umur panjang Tuhan. Saya akan kembali ke pulau ini. Maklum kemarin tak sempat menceburkan diri ke lautnya, karena kondisi kaki yang baru sembuh dari kecelakaan. #CurhatTerselubung.

Ini pantai yang jika menghadap ke sisi kiri akan terlihat pelabuhan sendang biru (btw aku yang motret)
Ini pantai yang menghadap ke pulau lain
 Menurut kabar, andai memilih Pulau Sempu sebagai tujuan berwisata baiknya ngecamp sekitar1 - 2 hari, karena masih banyak keindahan lain yang ditawarkan pulau sempu untuk dinikmati. Konon di sana ada mata air berasa tawar, dan keindahan pemandangan yang rugi andai cuma dilewati.

SAYA HARUS KE SANA LAGI!

Salam dari saya. Ini foto nyontek karya @frydafrydaa

You Might Also Like

3 komentar

  1. Emang mau ya di bawa ke istana sama nyai roro kidul? ah,,,,

    btw, gue lagi sebel banget nih sama orang2 yang ke pulau sempu. apalagi liburan kali ini, gak di fb, gk di twitter bertebaran selfie2 di pulau sempu. siapa yang gak ngiri hayoo??
    kapan gue kesana?? haha

    ReplyDelete

Pembaca

Flag Counter

Teman