Kemajuan Teknologi Mengundang Kemunduran Sosial
1:06 AMSource |
Bagi masyarakat pelaku LDR, kebutuhan kirim kabar kepada pasangan nun jauh di sana bisa diselesaikan oleh telepon pintar, lengkap dengan wajah yang nampak jelas. Tapi, dampak negatif dari semakin pintarnya teknologi ini juga tinggi. Terlalu sering berteman dengan gadget atau kecanduan ber-sosmed berakibat bisa merusak kesehatan. Mata merupakan alat indra yang sering kena dampaknya.
Bicara mengenai hal-hal negatif kemajuan teknologi, saya jabarkan hasil rekaman aktivitas orang-orang sekitar saya mengenai kemajuan teknologi yang malah membuat peradaban manusia mundur. Berikut hasilnya :
Internet cepat, malah enggak produktif
Kecepatan speed internet ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan produktivitas penggunanya. Biasanya sih sering terjadi di kosan mahasiswa. Internet kenceng malah dibuat Facebook-an, Twitter-an, Youtube-an, sama bokep-an. Masalah tugas baru kepikiran pas hari H - 3 jam.
Source |
Dulu sebelum internet berkembang pesat seperti sekarang ini, para mahasiswa sering mencari materi tugas di perpustakaan-perpustakaan atau tanya kepada yang sudah merampungkan tugas tersebut. Tapi terbatasnya akses informasi jaman dulu, malah membuat mahasiswanya semakin produktiv. Terbukti banyak dari mereka yang menjadi dosen.
Budaya percintaan
Beberapa puluh tahun lalu sebelum sosial media berbasis web atau instant messaging ada, mau mengutarakan unek-unek dengan pasangan atau calon pasangan, gampang. Tinggal mendatangi, bertatap muka, ngomong, dan selesai.
Sekarang enggak, harus pake (banget) kode. Yang sering menggunakan ini adalah wanita. Mereka menggunakan kode tersebut sebagai tester atau indikasi betapa dia mendapat tempat tersendiri di hati calon pacarnya. Kalau kode tersebut sudah ditebar tapi si gebetan tak merespon, wanita langsung menghukum dirinya tidak mendapat tempat di hati gebetannya. Atau bisa juga langsung menuduh si cowok gak peka.
Padahalkan, peka adalah merasa. Yang diam-diam menjauh juga karena peka, cuma itu yang negatif. Begitu kata daraprayoga_.
Beberapa puluh tahun lalu sebelum sosial media berbasis web atau instant messaging ada, mau mengutarakan unek-unek dengan pasangan atau calon pasangan, gampang. Tinggal mendatangi, bertatap muka, ngomong, dan selesai.
Source |
Padahalkan, peka adalah merasa. Yang diam-diam menjauh juga karena peka, cuma itu yang negatif. Begitu kata daraprayoga_.
Kontrol Sosial
Ibarat ada sebuah mantra dalam kata "what's on your mind ?" atau semacamnya yang mendikte kita untuk semakin rajin meng-update apa saja ke sosial media. Akibatnya, sering tanpa pikir panjang menebar kalimat-kalimat keluhan, ejekan, atau sindiran yang malah menularkan aura negatif kepada pengguna sosial media lain. Membuat kita terlihat kalah pintar dibanding gadget yang kita pakai.
Source |
Masih ingat berita dua remaja yang berkelahi di GBK akibat berdebat di Twitter masalah kebijakan Bapak Presiden Jokowi ? Juga cerita mahasiswi S2 yang berkeluh-kesah di Path tentang kota Yogyakarta yang berujung di penjara ? Masih banyak kisah ganjil lain, tapi semoga diantara kita tidak menambah catatan hitam tersebut. Amien.
"Think before you post"
Dunia dalam layar lima inchi lebih dari cerita-cerita tersebut. Banjir informasi bisa kita manfaatkan untuk menyunggingkan senyum manis orang kesayangan. Salah satu cara ampuhnya adalah memberi kejutan lewat hadiah-hadiah sederhana, seperti pakaian. Namun jika malah timbul pertanyaan, "style apa yang cocok dengan doi?" tak usah terburu risau, karena ada website online shop yang memberi kita referensi style yang asyik serta up to date untuk menjawab pertanyaan tersebut. Adalah Shopious.com, sebuah website yang cocok untuk kamu-kamu mencari referensi style ter-update lewat kolom inspirasi style-nya.
Buat yang belum tahu Shopious.com, langsung saja meluncur ke website-nya karena tak hanya menjual barang-barang berkualitas dengan harga cekak-secekak dompet mahasiswa, Shopious juga menawarkan sebuah program kerjasama lewat kolom programmer sales.
Nah, sekian dulu celotahan saya kali ini. Semoga bermanfaat.
Salam.
3 komentar
Gara2 perkembangan teknologi dan sosial media, orang2 jadinya cuma berani di dunia maya, huhuhuhu
ReplyDeleteBerasa banget sih emang. Ibarat panggil sayang-sayang di twitter. Eh IRL natap mata aja ga berani huuft :v
ReplyDeletesalam kenal ya, blogger baru :D
betul, kemajuan teknologi membuat esensi dari manfaat teknologi menjadi berubah. Adanya teknologi membuat kita "mendekatkan yang jauh, dan Menjauhkan yang dekat"
ReplyDelete